Dakwah Ngepop ala Gus Iqdam: Dekengan Pusat Bersumber ‘A1’

Penulis: Kowim Sabilillah*

“Dekengan Pusat”, sebuah seruan yang seringkali dilontarkan para anak muda belakangan. Fenomena “Dekengan Pusat” juga sampai menjelma menjadi tagline berbagai media sosial maupun ruang-ruang publik. istilah ini berawal dari viralnya ceramah seorang pendakwah di platform TikTok Bernama Gus Iqdam. Agus Muhammad Iqdam Kholid, atau dikenal dengan nama Gus Iqdam, senantiasa menyerukan istilah ini dalam ceramah serta pengajiannya. Dengan gaya santai dan penuh guyon, Gus Iqdam—tanpa menanggalkan esensi dari nilai agama— piawai mengoplos berbagai narasi kelokalan dari keseharian masyarakat Jawa kekinian yang dipertemukan dengan berbagai literatur kitab klasik fikih maupun akidah-tasawuf ala kurikulum pendidikan Nahdlatul Ulama. Figur muda Nahdliyyin ini pun mampu menjadi rujukan bagi setiap jamaahnya, terutama kalangan muda.

Narasi-narasi ceramah Gus Iqdam yang digelontorkan awalnya memang dibidik untuk mudah meresap di kepala anak muda, dengan berbagai dinamika yang dialami. Tema umumnya seputar problem asmara, kenakalan, masa depan, pengabdian kepada orang tua dan berbagai tema lain yang napasnya dekat dengan pranata moral dan akhlak. Syahdan, pola dakwah yang ceria, penuh guyon, egaliter dan mudah dipahami ini dapat menyihir kekeruhan di tengah umat. Gus Iqdam menjelma viral dan potongan-potongan ceramahnya di Majelis Ta’alim Sabilu Taubah tersebar secara masif.

Dalam salah satu lontran ceramahnya, Gus Iqdam pernah berkata: “Orang yang dekengane pusat itu tidak bisa didebat, dan tidak bisa dijatuhkan siapapun itu. Lho tenanan kadung dimuliane gusti Allah. Krono nyapo? Wong lek ngelakoni ibadah-ibadah sunnah, ini termasuk orang pilihan, dan ibadah sunnah ini termasuk ketakwaan, bener nopo mboten? La orang yang melakukan ketakwaan, senajan orang kondang ning ndunyo, akan terkenal di mata Allah. Inna Akromakum Indallahi Atqokum“. (Sabilu_Taubah). Kalimat ini seakan menjelma sebagai motivasi, seruan Gus Iqdam ini menyerap secara cair dan amat mudah dipahami.

Jika ingin lebih memahami tentang “Dekengan Pusat” dan seruan Gus Iqdam lainnya, dapat dibaca selengkapnya di arina.id

*Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana UIN SATU Tulungagung

Editor: Rois Imron Rosi


 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *