Mengapa Hamas Menggunakan “Thufan al-Aqsa” (Badai) dalam Serangannya ke Israel?

oleh: Halimi Zuhdy

“Badai Al-Aqsa” ini terjemahan dari Thaufanul Aqsa. Kata yang fantastis, bergelora, bergemuruh dan dahsyat. Apa itu thaufan (طوفان)? Thaufan dalam bahasa Arab adalah banjir bah yang menenggelamkan (faidhan), peristiwa besar, gelombang dahsyat yang seringkali terjadi dan berurutan, serta membawa kematian yang banyak (Mausu’ah Al-Musthalahat al-Islamiyah).

Kata Thaufan itu juga sebuah pesan keimanan. Bukan hanya sebuah badai yang menghantam, mematikan dan menenggelamkan, tetapi bagaimana menjadi beriman dan akibat ketidak percayaan sama Allah. Ia peristiwa badai yang merujuk pada utusan Allah, Nuh Alaihissalam, yang direkam dalam Al-Qur’an. Thaufan tersebut menyebabkan banjir besar yang merendam seluruh bumi dan hanya Nabi Nuh beserta pengikutnya yang selamat dalam bahtera yang telah dibangun atas perintah Allah.

يطلق مصطلح (الطوفان) أيضا في باب الإيمان بالرسل ويراد به طوفان نوح عليه السلام وهو:( فيضان عظيم حصل بسبب طغيان قومه وفسادهم في الأرض)

Kata “Thaufan” berasal dari thauf (tawaf), yaitu mengelilingi. Perputaran suatu benda yang mengelilingi benda lainnya. Seperti seorang yang tawaf yang mengelilingi Ka’bah. Taufah (Topan), adalah angin kencang mengelilingi sesuatu. Dalam  “detik” angin topan adalah pusaran angin yang sangat kencang hingga mencapai kecepatan 120 km per jamnya hingga pada level tertinggi bisa mencapai 250 km per jam (detik).

Penggunaan kata Thufan dalam serangan ke Israel, memberikan pesan yang kuat, bukan hanya untuk orang-orang Yahudi di dekat jalur Gaza dan yang berada di Israel, tetapi untuk dunia. Pesan penting, suara bom bukan hanya untuk didengar di sekitar bom meledak, tetapi bagaimana suara ini bergelegar melebihi Nagasaki dan Hiroshima. Bukan seberapa besar serangannya, tetapi seberapa kuat pesan untuk dunia. Dan Hamas sudah membuktikan pesan itu pada tanggal 7 Oktober 2023. Banyak orang menyalahkan serangan itu, ketika itu, tapi banyak juga yang lupa, betapa badai serangan Israel itu tidak terhitung. Bertubi-tubi, bukan hanya sehari dua hari tapi sepanjang tahun. Tapi, apakah ada yang membela? Allahu’alam.

Selanjutnya, mengapa menggunakan kata “Al-Aqsha”, tidak menggunakan Badai Palestina, Badai Gaza, Badai Hamas, dan Badai lainnya?. Al-Aqsa adalah nama Masjid yang sangat masyhur dari zaman ke zaman. Dan sebuah simbol agung.

Al-Aqsa adalah salah satu situs suci dalam agama Islam, yang membuatnya menjadi simbol penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Menggunakan istilah “Badai Al-Aqsa” dapat memanfaatkan simbolisme ini untuk memotivasi dan mempersatukan pendukung atau orang-orang palestina atau umat yang peduli terhadap Al-Aqsa. Dengan mengaitkan serangan Hamas dengan Al-Aqsa, Hamas dapat menciptakan agitasi emosional di kalangan pendukung mereka, mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam perlawanan.

Dan juga, penggunaan Al-Aqsa dapat digunakan sebagai alat propaganda untuk menggambarkan konflik mereka sebagai upaya untuk melindungi situs suci Islam, meskipun konflik tersebut mungkin memiliki dimensi politik dan militer yang lebih luas. Dengan merujuk pada Al-Aqsa, Hamas dapat mencoba memobilisasi lebih banyak massa dan dukungan di seluruh dunia Arab dan Muslim.

Entah. Ini hanya menilik kata-kata yang digunakan Hamas dalam serangannya. Dan semua berita, terutama di Timur Tengah, menulis طوفان الاقصى, tulisan besar dan menjadi berta hangat.

Semoga pesan mereka sampai!. Pada hati yang merindu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *